#44_NAD_FFF_7_Kemarin
Jumlah Kata: 99
M E N U A B E R S A M A
Oleh Lily N. D. Madjid
Selamat pagi, Cinta! Ah, kaumasih terlelap. Bangunlah! Azan subuh telah berkumandang.
Kemarin-kemarin, biasanya kamu yang membangunkanku. Belaian lembut di pipi, sebuah kecupan, aroma kopi yang menguar, mengawali hari-hari kita.
Kini, selalu aku yang terbangun lebih dulu. Memandangi nafas yang kauembus satu-satu. Begitu tenang kau dalam tidurmu. Begitu cantik. Lalu kubelai lembut rambutmu yang memutih.
Seperti kaupinta, kita menua bersama. Padahal seperti baru kemarin kuterima kamu dari walimu saat mengucap akad itu.
"Bangunlah, Cinta," bisikku lembut di telingamu.
Matamu perlahan membuka. Sesaat kautatap aku lekat-lekat. Lalu terperanjat dan refleks menyambar tongkatmu.
"Siapa kamu? Berani-beraninya memasuki kamarku!" Kauacungkan tongkat itu mengancamku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PUISI RAKYAT (PUISI LAMA): PANTUN
KOMPETENSI DASAR 3.9 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puis...
-
KOMPETENSI DASAR 3.9 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puis...
-
SHURA dan DIMA ~cerpen Lilynd Madjid~ "Shura!" Suara seruan di kejauhan menyentakkanku dari keasyikan mengintai ikan di tep...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar