#44_NAD_FFF_5_Sambal
Jumlah kata: 99
SAAT MAKAN MALAM
Oleh Lily N. D. Madjid
Menemani putra semata wayangku makan malam selalu menjadi momen penting. Aku bisa berbincang. Seperti malam ini, kuajak ia bercerita tentang hari ini. Dia lebih banyak mendengarkan. Begitulah dia, tak banyak kata seperti mendiang ayahnya.
Kumanfaatkan waktu untuk memberinya petuah-petuah. Dia mengangguk-angguk. Kukatakan di usia senjaku ini, hanya kebahagiaannya yang ingin kulihat sebelum aku meninggalkan dunia fana. Suaraku bergetar saat mengucapkan itu. Kulihat wajahnya juga memerah. Riak bening mengambang di matanya. Kusodorkan sehelai tissue.
"Sudah, sudah ... Jangan bersedih. Lanjutkan saja makannya."
"Err ... Maaf, Mama. Aku tak kuat menghabiskannya. Sambalnya terlalu pedas," katanya, mendorong piring yang masih berisi setengah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PUISI RAKYAT (PUISI LAMA): PANTUN
KOMPETENSI DASAR 3.9 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puis...
-
KOMPETENSI DASAR 3.9 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puis...
-
SHURA dan DIMA ~cerpen Lilynd Madjid~ "Shura!" Suara seruan di kejauhan menyentakkanku dari keasyikan mengintai ikan di tep...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar