B A N T U A N
Oleh Lily N. D. Madjid
Bima tersentak saat Adri mendadak memasuki kamarnya.
“Gawat, Bim!”
“Gawat?”
“Bokap marah-marah. Dia mau gue bawa calon istri di ultahnya ke 60.”
“Begitu? Santailah.”
“Gimana bisa? Ultah bokap lusa. Lu kan tahu, gue jomblo merana …”
“Waduh? Dadakan gitu?”
“Gue terancam dicoret dari daftar ahli waris kalo nggak bisa menuhin permintaannya!
“Tenang. Gue bantu.”
“Lu bisa cariin?”
“Aman, Bro.” Bima mengedipkan matanya, tersenyum lebar.
***
Adri selesai mematut diri saat terdengar ketukan di pintu kamarnya. Seseorang berwajah cantik tersenyum manis saat pintu dibuka.
“Lu udah siap, Bro?” Sapanya. Adri yang tadi sempat terpana, kini ternganga.
“Astaga! Ini elu, Bim?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar